Selasa, 01 Juli 2014

Mengenal Lebih Dekat Sosok Eiichiro Oda (One Piece)




Dilahirkan tepat pada 1 Januari 1975 di Kumamoto, Odacchi sejak kecil sudah tertarik pada dunia gambar. Saat berusia 4 tahun, ia sudah menetapkan cita-citanya menjadi seorang mangaka karena menurutnya dengan begitu ia tidak perlu pergi ke kantor layaknya orang dewasa yang bekerja. Di waktu kecil, Odacchi mempunyai kehidupan yang relatif sama dengan anak-anak Jepang seusianya. Ia suka berburu serangga, membaca komik, dan bermain olahraga (terutama sepak bola). Cuma ia tidak suka matematika [tapi sangat menyukai pelajaran kesenian] dan kecoa (sebenarnya benci laba-laba juga, tapi itu tidak masalah karena laba-laba memakan kecoa).


Ketika duduk di bangku SMP, Odacchi sangat bangga karena gambar karyanya berhasil menjadi pemenang dalam perlombaan sketsa.

Seperti diketahui, Odacchi telah memutuskan untuk menjadi seorang mangaka (walau alasannya di saat itu sangat tidak masuk akal), tapi ia sangat setia pada cita-citanya. Bahkan ketika ditanya apakah ia mempunyai cita-cita yang lain, Odacchi dengan tersenyum hanya menjawab bahwa ia belum pernah memikirkannya. Tidak bisa diungkiri bahwa minat Odacchi memang terfokus pada gambar, hal ini terlihat dari kenyatan bahwa menggambar adalah pelajaran kesukaaannya.


Usia 17
Saat itu Odacchi mulai berpikir untuk membuat manga sendiri. Pada tahun 1992, akhirnya Odacchi berhasil meraih gelar Silver Honors (Junn-Nyuusen) dalam ajang Tezuka Awards 44 melalui karyanya,Wanted!. Sebagai informasi saja, Tezuka Award adalah penghargaan yang cukup bergengsi. Disana para rencai bakat didampingi oleh para staff editor Jump (bulanan atau mingguan) berusaha mencari bintang-bintang baru berbakat. Pada penghargaan inilah, beberapa mangaka terkenal seperti Yoshihiro Togashi, Hiroyuki Takei, Daisuke Higuchi, Takeshi Obata, Masanori Morita, Ryu Fujisaki,
dan Masakazu Katsura memulai debut mereka.

Ada kejadian unik dibalik pembuatan Wanted!, yaitu 3 hari sebelum deadline penyerahan naskah, Odacchi mengalami kecelakaan mobil! Yang konyol, dalam perjalanan ke rumah sakit, hal pertama yang terpikir olehnya adalah bahwa hari itu ia harus mengembalikan kaset video yang dipinjamnya; Dokter memutuskan bahwa Odacchi harus diopname 1 hari. Dan selama di rumah sakit itulah ia berjuang mati-matian menyelesaikan Wanted! yang berlatar belakang dunia western. Dalam karya ini, Odacchi menggunakan pen name Getsuk ka Sui Moku Kin Do (Moon Fire Water Wood Gold Earth), yang bisa juga dibaca Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu. (Di jepang, kata Bulan Api Air Kayu Emas dan Tanah dipergunakan sebagai nama hari). Setahun kemudian, karya pertamanya sebagai mangaka profesional berjudul Kami Kara Mirai No Present (Hadiah Dari Masa Depan Pemberian Sang Dewa) yang dimuat di majalah Jump Original edisi Oktober 1993. Menurut Odacchi, karyanya ini terwujud karena sudah lama ia ingin membuat manga dengan tema takdir dan menggambar adegan kehancuran. Namun ditekankannya lagi bawa itu bukan berarti dia ingin menghancurkan dirinya sendiri, walau ia mengaku menyesal karena harus meninggalkan pekerjaan part-time nya. Pada tahun yang sama, Odacchi juga meraih Gold Honors dalam ajang Hoop Step Award (kontes pencarian bakat yang diadakan Weekly Jump setiap bulan - kini namanya berubah menjadi Tenkai Icchi Manga Awards) untuk karyanya yang berjudul Ikki Yako (Perjalanan Malam Seorang Setan).


Usia 19
Odacchi mulai menerima surat dari fans, suatu hal yang membuatnya sangat senang. Di tahun ini juga ia meninggalkan kuliahnya di jurusan Arsitektur, tapi hal ini bukan masalah baginya, apalagi karena ia merasa bahwa ia akan mendapatkan masalah pada waktu ujian. Ia lalu berangkat ke Tokyo dimana ia mulai bekerja sebagai asisten dari 3 orang mangaka senior, yaitu Kaitani Shinobu (Midoriyama Police Gank), Masaya Tokuhiro (Jungle No Ouja Tar-chan, Mizu NO Tomodachi Kapparman), dan Watsuki Nobuhiro (Rurouni Kenshin). Dari mereka Odacchi belajar banyak hal seperti pentingnya kekontrasan ketebalan garis, dan teknik-teknik yang menarik dalam permainan efek di dalam karyanya. Selama Bekerja sebagai asisten Watsuki-sensei, Odacchi bertemu dengan 3 asisten lain yang kemudian menjadi sahabat karibnya, yaitu Takei Hiroyuki (Shaman King), Ginga Shin (meninggal pada Agustus 2008, salah satu karyanya adalah Shounen Tantei Q), dan Mikio Itou (Normandy Himitsu Kurabu). Mereka berempat dijuluki Watsuki-gumi (Geng Watsuki). Bahkan di One Piece volume 13 muncul foto Odacchi bersama Takei-sensei saat sedang melancong bersama. Selama masa menjadi asisten ini Odacchi mengeluarkan 2 buah karya, yaitu Monsters [dimuat di Akamaru Jump edisi spesial musim gugur 1994] dan versi pertama dari Romance Dawn yang merupakan prototype dari One Piece (dimuat di Akamaru Jump edisi spesial musim panas 1996). Beberapa bulan kemudian akhirnya dia berhasil menembus Weekly Jump dengan Romance Dawn versi kedua yang muncul di edisi 41 tahun 1996. Inilah wal dari One Piece yang pertama kali muncul di Weekly Shounen Jump volume 34 tahun 1997. Dari sini, nama Romance Dawn diubah menjadi One Piece. Sedangkan untuk versi ke 3 dari Romance Dawn muncul di buku One Piece RED : Grand Characters.


Idola dan Insripasinya
Odacchi adalah fans berat Akira Toriyama. Baginya, Toriyama-sensei bukan sekedar mangaka, namun seorang DEWA! Odacchi pertama kali mengenal karya Toriyama-sensei lewat Dragon Ball, dan salah satu karatket yang paling disukainya adalah Rantan. Ia sangat suka dengan penggambaran otot pada Dragon Ball [walau Toriyama-sensei sendiri sadar bahwa penggambarannya jauh dari realita, tapi itu idak masalah bagi Odacchi]. Odacchi juga menyukai penggambaran mecha yang sering muncul dalam karya Toriyama-sensei. Mungkin juga gara-gara inilah Odacchi jadi mempunyai minat pada robot. 

Sebenarnya Odacchi sendiri juga menggemari karya-karya Disney, namun baginya Toriyama-sensei adalah yang terbaik. Pengaruh karakter Disney ditambilkan Odacchi lewat karakter monster laut yang mengakibatkan Shanks kehilangan sebelah sebelah lengannya. Kalau diperhatikan, bukankah karakter itu mirip dengan monster belut yang muncul di Little Mermaid? Menurut Odacchi, Dragon Ball adalah anime-manga yang telah mencakup keseluruhan hal yang dapat membuat seorang anak begitu gembira. karena itulah ia mengambil unsur dasar karya itu saat menciptakan One Piece.

Tapi selain karya-karya Toriyama-sensei, karya lain seperti Kinnikuman atau Hokuto No Ken juga menjadi favoritnya. Yang pasti ia menyukai judul-judul yang sangat akrab dengan semangat seorang laki-laki [dan sepertinya semangat ini yang juga ingin ia sampaikan dalam arya-karyanya]. Selain itu, sebuah animasi di jaman ia kecil berjudul Bike The Little Viking juga menorehkan sebuah kesan mendalam bagi Odacchi. Kehidupan para Viking yang akrab dengan kehidupan para bajak laut menginspirasi Odacchi selama bertahun-tahun. Bahkan hingga kini, Odacchi selalu mengkoleksi mainan Lego dengan tema bajak laut. Tapi bila ditanya tentang bajak laut idolanya, Odacchi pasti akan menjawab bahwa orang itu adalah Edward Teach. Melihat kondisi itu tidaklah heran bahwa dalam One Piece, Teach ia munculkan kembali dengan menambahkan inisial D di tengah namanya, yaitu Marshall D.Teach, sang Kurohige. Dalam One Piece, mereka yang memiliki inisial D di dalam namanya adalah karakter yang sangat penting.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar